Menstimulasi Kecerdasan Anak Dengan Mainan Anak
Mungkin kita telah mengenal banyak sekali media pendidikan
yang bermanfaat bagi peningkatan kecerdasan sang buah hati. Media
pendidikan bisa bermacam-macam, bisa berbentuk mainan, buku, CD, dan
lain-lain. Buah hati kita yang masih mengalami masa pertumbuhan otak
tentu harus banyak distimulasi kecerdasannya dengan cara-cara yang menyenangkan. Dan
tentunya, dengan semakin banyak belajar dengan media yang menyenangkan
maka buah hati kita pun akan semakin meningkat kecerdasannya. Menurut
para psikolog, kecerdasan ada banyak. Bisa mencapai 10 macam kecerdasan yang dikenal dalam dunia psikologi. Saya akan mencoba memberikan beberapa contoh mainan dan manfaatnya bagi peningkatan kecerdasan sang buah hati.
1. Kecerdasan Verbal / Linguistik
Mainan yang cocok untuk melatih kecerdasan verbal
seorang anak adalah dengan memberikan mainan yang bisa bicara. Bila
sang buah hati adalah wanita, maka kita bisa membelikan mainan boneka
yang bisa bicara kalau dipencet pada bagian tubuhnya. Dengan terus
menghafalkan kata-kata yang diucapkan oleh mainan boneka, maka buah hati
kita pun bisa terlatih kecerdasan verbalnya.
Stimulasi yang lain bisa berupa: CD lagu dan film anak-anak, mendongengkan cerita, dll.
2. Kecerdasan Numerik
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengolah angka. Sebagai awal mungkin buah hati kita hanya perlu mengenal angka satu sampai sepuluh dulu.
Kita bisa melatih anak dengan menghitung mainan. Misalnya menghitung
mobil-mobilan. Kita ajak buah hati kita menghitung mainan tersebut.
Dengan menghitungnya, maka buah hati kita pun bisa belajar dengan fun.
Setelah mereka bisa mengucapkan satu sampai sepuluh, baru kita kenalkan
bentuk-bentuk angka. Nah… Hal ini bisa kita kenalkan dengan cara
menggambar atau mewarnai angka, lalu menuliskannya di atas kertas dengan
pensil.
Stimulasi yang lain: buku cerita tentang angka-angka, Lagu dan Film anak tentang angka, pernik-pernik berbentuk angka, buku mewarnai angka.
3. Kecerdasan Ruang atau visual
Kecerdasan ini berhubungan dengan pengenalan bangun. Kita
bisa memberikan mainan puzzle, balok kayu, lego atau letto, dll. Mainan
ini tidak hanya mengajak anak untuk mengenal bangun datar dan ruang
yang pernah kita kenal. Namun banyak bentuk lainnya, sehingga untuk
tahap selanjutnya anak bisa mengekspresikan bentuk benda-benda yang dia
mainkan di atas kertas.Bila buah hati kita gemar menggambar
gambar-gambar yang “berbentuk bangun”, bisa jadi dia adalah calon
arsitek atau designer yang terkenal.
Stimulasi lain: Kartu bergambar bangun, mainan miniatur rumah bongkar
pasang, film-film anak tentang pengenalan bentuk, mainan yang bisa
digenggam dan diremas (miniatur bentuk-bentuk benda, agar koordinasi
mata dan tangan bekerja dengan baik).
4. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan anak dalam mengolah dan memainkan nada. Cara
menstimulasi kecerdasan ini bisa dengan memberikan sang buah hati
alat-alat music mini. Selain itu juga bisa dengan memberikan anak “music
box”, yaitu sebuah kotak yang kalau dibuka bisa terdengar alunan
instrument musik. Atau bisa dengan memberikan mainan semacam lampion
khusus anak-anak yang bisa dipasan di langit-langit rumah. Kita bisa
memasangnya di tempat tidur anak, supaya buah hati kita dininabobokkan
oleh alunan musik yang berasal dari mainan itu.
Stimulasi lainnya: memutarkan lagu anak-anak, menyanyikan lagu buat anak
sebelum tidur, mengajak bernyanyi atau karaoke bersama anak, dll.
5. Kecerdasan Fisik
Kecerdasan ini berhubungan dengan ketrampilan anak dalam menggerakkan tubuhnya. Sebelum mencapai ketrampilan dalam bergerak, tentu
sangat dibutuhkan kekuatan otot. Untuk menguatkan otot tangan dan kaki
dan meningkatkan koordinasi tangan, kaki, dan mata, sepeda adalah mainan
yang baik. Berikanlah sang buah hati sepeda sesuai dengan usianya. Ini
sangat penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan kecerdasan fisik anak.
Untuk mainan yang kecil bisa berupa mainan yang lunak, misalnya wage
(was), bola / balok lunak), atau mainan semacam bel yang bila
digoyang-goyangkan dengan tangan bisa berbunyi, atau bisa dengan palu
berbentu balon (akan lebih baik bila dimainkan di luar rumah J )
Stimulasi lain: mengajak anak berjalan pagi, untuk anak balita bisa dengan kursi roda mainan.
6. Kecerdasan interpresional
Kecerdasan ini behubungan dengan kemapuan
anak dalam bergaul. Hmm… untuk yang satu sebenarnya lebih banyak pada
praktek, yaitu dengan bersosilalisasi. Namun saya akan
memberikan contoh mainan yang berhubungan dengan ini, yaitu dengan
memberikan mainan peralatan masak atau peralatan dokter. Kita sebagai
orang tua bisa mengajak anak berbicara dengan media ini layaknya dokter
dan pasien (seperti bermain drama). Hal ini sangat bermanfaat untuk
melatih kecerdasan interpresional anak, selain itu tentu saja bisa meningkatkan kedekatan interpresional kita dengan sang buah hati.
Stimulasi lain: menyekolahkan di playgroup / PAUD, mengajak jalan-jalan di komplek rumah, dan lain-lain.
7. Kecerdasan Natural
Kecerdasan ini berhubungan dengan tingkat kecintaan anak terhadap lingkungannya. Tentu saja untuk meningkatkan kecerdasan ini sangat dibutuhkan “mainan hidup” tentu saja berwujud mahluk hidup (misalnya tumbuhan dan hewan). Untuk hewan, mungkin akan lebih baik kalau berkonsultasi dengan dokter hewan terlebih dahulu, karena hal ini sangat berhubungan dengan cara perawatan dan pemeliharaannya. Banyak hewan yang sebenarnya aman, namun menjadi tidak aman karena kurang baik perawatannya. Kalau untuk tumbuhan, akan lebih mudah perawatannya dan lebih aman. Pertama-tama kita bisa mengenalkan anak menumbuhkan benih kacang hijau. Sehingga anak bisa tahu proses pertumbuhan tanaman dan pentingnya air serta sinar matahari bagi kehidupan.
Stimulasi anak: mengajak anak berjalan-jalan di obyek wisata alami.
Sebenarnya masih ada 3 macam kecerdasan
lagi. Namun kecerdasan ini sulit untuk dikembangkan lewat mainan, namun
lebih pada pola asuh. Kecerdasan yang lain tersebut adalah kecerdasan
intrapersonal (kecerdasan mengolah perasaan), kecerdasan financial
(kecerdasan mengatur keuangan), dan kecerdasan intuisi (menyimpulkan
sesuatu dan membuat keputusan), dan ini akan lebih menarik bila ditulis
pada artikel terpisah.
Semoga tips-tips di atas bermanfaat bagi
anda sebagi orang tua untuk bisa memilih dan memilah mainan apa saja
yang perlu dan tidak perlu untuk dibeli, tentunya untuk buah hati kita.
Hal ini sangat penting juga agar kita tidak salah membeli mainan yang
“salah”.