Coba deh kembali 
ke memori masa lalu kira-kira sekitar tahun 80 an, ketika itu saya baru 
masuk SD. Walau udah lama tapi memorinya tetap tersimpan, masa-masa 
kecil yang cukup manis untuk dikenang. hehe...
 
Teng...teng.... lonceng istirahat pun berbunyi, anak-anak SD didalam kelas bersorak
 gembira menyambut jam istirahat/ keluar main. Ketika diluar kelas 
begitu banyak aktivitas-aktivitas yang dilakukan para siswa siswi, mulai
 dari bermain, berbelanja, ngumpul sama teman-teman. Nah sekarang kita 
ambil poin Bermain. 
Semasa SD dulu ketika jam istirahat kami lebih banyak bermain bersama teman-teman. Apa saja permainannya?? 
yang saya ingat 
sih Main kelereng, petak umpet, kartu, maen debok, kasti, dan kalau yang
 cewek maen karet. Permainan-permainan itu sekiranya cukup bahkan sangat
 cocok lah sebagai permainan anak seusiaku pada waktu itu. Kemudian 
sepulang sekolah kami juga bermain bersama teman-teman didekat rumah 
yang mana permainannya tak jauh beda juga ama yang disekolah. Mungkin 
bermain didekat rumah malah lebih memuaskan dan waktunya lebih panjang. 
Walau bermain, kami tidak lupa waktu, berhenti pada waktu harus berhenti
 misalnya sore menjelang maghrib. Dan malam hari sebagai anak SD tidur 
pada waktunya dan TIDAK ADA melakukan aktivitas bermain lagi layaknya 
siang dan sore hari...
nah sekarang coba
 kita tancap lagi kezaman sekarang 2012. Saya tentunya sudah tidak 
bermain itu lagi donng : Tapi mari kita bandingkan Permainan anak SD zaman dulu vs sekarang !
Seperti yang 
nyata kita lihat dan rasakan sekarang, permainan2 anak zaman dulu itu 
mungkin udah lenyap dimakan zaman terutama bagi yang tinggal 
diperkotaan. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan 
komunikasi menyebabkan banyak dampak bagi anak-anak seusia sekolah dasar
 yang mungkin sudah tidak lagi bermain dengan permainan yang sesuai 
dengan kodratnya sebagai anak SD. 
Sekarang kita 
ambil contoh yang paling banyak dijumpai, yaitu bermain Game Online 
diwarnet. Permainan ini sudah level umum dan bukan merupakan permainan 
anak-anak saja seperti kelereng, kasti, petak umpet. Jika kita  pergi 
kewarnet yang menyediakan fasilitas browsing dan game online, maka 
sangat banyak terlihat anak-anak usia SD asik bermain Game bersama 
teman2nya. Celakanya lagi mereka pergi kewarnet sebelum pulang kerumah, 
jadi ketika selesai sekolah langusng bergegas menuju game online. Mereka
 menghabiskan duit orang tuanya hanya untuk main game, bahkan waktu 
bermainnya pun kadang nggak tanggung2, bisa nyampai setengah hari bahkan
 bermalam diwarnet. Disana pun mereka hanya meribut, mencarut, bahkan 
bermain hingga merusakkan fasilitas komputer diwarnet itu. berikut 
dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh tragedi ini :
- Kurangnya interaksi antara anak dan orangtua, disebabkan anaknya selalu bermain diluar dan jarang dirumah, kalaupun dirumah paling hanya tidur dan makan ( ini level ketagihan )
- Anak-anak jadi malas belajar karena sibuk mengurus game online nya
- Bahkan ada yang berbohong dengan orangtua katanya kesekolah padahal kewarnet
- Duit orang tua terus diminta bahkan bukan tidak mungkin mereka mencuri bila tak dikasih duit
- Ruang lingkup pertemanannya menjadi berkurang, karena yang dihadapannya hanyalah komputer
- Membuka situs-situs dewasa yang tidak layak dilihat anak seumuran mereka
- Dapat berdampak buruk bagi mata mereka
- komputer warnet bisa rusak jika maennya kasar..hehe
- dll
Pertanyaannya, 
 Kemana sih orang tuanya?? mengapa mereka membiarkan anak-anak mereka 
tanpa khawatir tidak pulang2 dari sekolah?? sebegitu percayakah mereka 
pada anak mereka?? 



