Kata berprestasi mengarah pada keunggulan, keberhasilan, dan kepuncakan
sesuatu. Kalau memang demikian artinya, sangat susah untuk menentukan
apakah seorang guru itu berprestasi atau bukan. Prestasi sebenarnya
merupakan perwujudan makna kesadaran penuh seseorang. Seseorang mecuci
piring lalu piring itu bersih bukan sebuah prestasi, tetapi seorang
mencuci piring mencoba untuk lebih sadar dalam mencuci piring, lebih
menyadari gerakan tangannya dan menyadari perbuatannya demi kesehatan
orang lain justru itulah yang lebih dapat dikatakan berprestasi. Begitu
pula guru yang mengajar lalu nilai anak itu tinggi bukanlah sebuah
prestasi. Namun, guru yang mengajar sehingga nilai anak itu tinggi
kemudian merasakan kesadaran penuh proses mengajarnya, sadar akan
perubahan yang terjadi dalam diri muridnya, dan sadar bahwa nilai tinggi
itu memberikan motivasi bagi anak untuk berjuang lagi dapat dikatakan
sebuah prestasi.
Oleh karena itu, siapapun guru itu perlu untuk mencoba mengambil peran
aktif dalam membangkitkan kesadaran dirinya. Pada akhirnya, kesadaran
sebagai seorang guru menjadi dasar dari segalanya, termasuk semua
tindakan, semua pikiran, dan semua perasaannya.