Headlines News :
Home » » Meneladani Perilaku Abu Bakar Assiddiq

Meneladani Perilaku Abu Bakar Assiddiq

Written By SD NEGERI 70/IV TANJUNG RADEN on Monday, 11 November 2013 | 01:49

Sebagai sahabat Nabi tentu Abu Bakar memiliki ahlak yang luhur dan dapat diteladani oleh kita semua. Sifat yang patut kita teladaani dari Abu Bakar antara lain:
  1. Kasih sayang, suka menolong dan dermawan.
Abu Bakar adalah salah satu sahabat kaya raya yang dermawan. Bahkan sejak masuk Islam, dia telah mempersilahkan Rasulullah menggunakan  harta bendanya untuk berdakwah demi kejayaan agama Islam. Abu Bakar adalah sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan penebusan kepada seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena masuk Islam, dialah Bilal bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak beragama Islam yang dibebaskan oleh Abu Bakar.
Kasih sayang, suka menolong dan dermawan merupakan ahlak yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salah satu asmaul husna adalah ar rahman dan ar rahim, artinya pengasih dan penyayang. Dalam Al Quran dan hadis kita juga dianjurkan untuk saling menolong. Allah menyuruh kita tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, namun dilarang tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang lain yang membutuhkan akan dapat mengurangi dosa kita, menjadikan harta kita bersih dan rizki akan bertambah banyak.
  1. Rendah hati
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal pemerintahannya. Abu Bakar berkata kepada umat Islam, ”Bantulah aku jika aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku jika aku di jalan yang salah. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau mengikutiku.”
Penyebab iblis menjadi musuh kekal manusia dan diturunkan dari surga adalah karena sifat sombong iblis. Allah sangat menyukai orang yang rendah hati, sebaliknya Allah sangat mengutuk orang yang sombong. Dalam hadis dijelaskan bahwa orang yang sombong tidak akan dapat mencium wanginya surga.
  1. Berjiwa tenang
Ketika Rasulullah meninggal dunia, semua orang begitu sedih karena merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar bin Khattab sangat marah dan menghunuskan pedang ketika ada orang yang memberi kabar bahwa Rasululllah meninggal. Namun tidak demikian dengan Abu Bakar, dia menampakkan kepasrahannya, dia menerima dengan ikhlas atas meninggalnya rasulullah.
  1. Suka bermusyawarah
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia selalu memutuskan persoalan yang dihadapi umat Islam dengan jalan musyawarah. Hal ini bisa dilihat ketika Abu Bakar jatuh sakit dan merasa ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari berbagai suku untuk diajak musyawarah menentukan siapa pengganti khalifah setelah dia meninggal. Meskipun pada akhirnya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin Khattab sebagai penggantinya namun dia tetap menawarkannya kepada para sahabat yang lain.
  1. Setia
Saat Rasulullah berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang disayanginya, Abu Bakar adalah orang yang pandai menghibur Rasulullah. Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah Rasulullah, baik dalam keadaan bahagia maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan dari kaum kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah, bahkan beberapa kali Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan orang kafir Quraisy yang akan membunuh Rasulullah. Kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah juga dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi Rasulullah saat hijrah ke Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy adalah bahaya yang mengancam ketika itu, namun Abu Bakar telah membuktikan kesetiaannya untuk menemani Rasulullah sampai di Madinah.
Share this post :
Comments
0 Comments

Post a Comment

Komentar anda sangat berharga bagi kami

 
Support : Blog Guru PAI | Kemas Sudirman | Mas Template
Copyright © 2012. SD Negeri 70 Jambi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger