Sebagai sahabat Nabi tentu Abu Bakar memiliki ahlak yang luhur dan
dapat diteladani oleh kita semua. Sifat yang patut kita teladaani dari
Abu Bakar antara lain:
- Kasih sayang, suka menolong dan dermawan.
Abu Bakar adalah salah satu sahabat kaya raya yang dermawan. Bahkan
sejak masuk Islam, dia telah mempersilahkan Rasulullah menggunakan
harta bendanya untuk berdakwah demi kejayaan agama Islam. Abu Bakar
adalah sosok yang pengasih. Hal ini dibuktikan dengan penebusan kepada
seorang budak yang disiksa oleh majikannya karena masuk Islam, dialah
Bilal bin Rabbah. Tidak hanya Bilal, masih banyak lagi budak-budak
beragama Islam yang dibebaskan oleh Abu Bakar.
Kasih sayang, suka menolong dan dermawan merupakan ahlak yang sangat
dianjurkan dalam Islam. Salah satu asmaul husna adalah ar rahman dan ar
rahim, artinya pengasih dan penyayang. Dalam Al Quran dan hadis kita
juga dianjurkan untuk saling menolong. Allah menyuruh kita tolong
menolong dalam hal kebaikan dan taqwa, namun dilarang tolong menolong
dalam dosa dan permusuhan. Mendermakan sebagian harta kita untuk orang
lain yang membutuhkan akan dapat mengurangi dosa kita, menjadikan harta
kita bersih dan rizki akan bertambah banyak.
- Rendah hati
Sikap rendah hati Abu Bakar terlihat ketika berpidato di awal
pemerintahannya. Abu Bakar berkata kepada umat Islam, ”Bantulah aku jika
aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku jika aku di jalan
yang salah. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau
mengikutiku.”
Penyebab iblis menjadi musuh kekal manusia dan diturunkan dari surga
adalah karena sifat sombong iblis. Allah sangat menyukai orang yang
rendah hati, sebaliknya Allah sangat mengutuk orang yang sombong. Dalam
hadis dijelaskan bahwa orang yang sombong tidak akan dapat mencium
wanginya surga.
- Berjiwa tenang
Ketika Rasulullah meninggal dunia, semua orang begitu sedih karena
merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan Umar bin Khattab
sangat marah dan menghunuskan pedang ketika ada orang yang memberi kabar
bahwa Rasululllah meninggal. Namun tidak demikian dengan Abu Bakar, dia
menampakkan kepasrahannya, dia menerima dengan ikhlas atas meninggalnya
rasulullah.
- Suka bermusyawarah
Sebagai seorang pemimpin Abu Bakar jauh dari sifat otoriter. Dia
selalu memutuskan persoalan yang dihadapi umat Islam dengan jalan
musyawarah. Hal ini bisa dilihat ketika Abu Bakar jatuh sakit dan merasa
ajalnya sudah dekat. Dia memanggil para tokoh Islam dari berbagai suku
untuk diajak musyawarah menentukan siapa pengganti khalifah setelah dia
meninggal. Meskipun pada akhirnya Abu Bakar menunjuk sendiri Umar bin
Khattab sebagai penggantinya namun dia tetap menawarkannya kepada para
sahabat yang lain.
- Setia
Saat Rasulullah berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang
disayanginya, Abu Bakar adalah orang yang pandai menghibur Rasulullah.
Abu Bakar juga selalu mendampingi dakwah Rasulullah, baik dalam keadaan
bahagia maupun bahaya. Ketika Nabi mendapatkan perlawanan dari kaum
kafir Quraisy, Abu Bakar selalu membela Rasulullah, bahkan beberapa kali
Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan orang kafir Quraisy yang akan
membunuh Rasulullah. Kesetiaan Abu Bakar terhadap Rasulullah juga
dibuktikan ketika Abu Bakar mendampingi Rasulullah saat hijrah ke
Madinah. Padahal kejaran kaum kafir Quraisy adalah bahaya yang mengancam
ketika itu, namun Abu Bakar telah membuktikan kesetiaannya untuk
menemani Rasulullah sampai di Madinah.